Sabtu, 01 Maret 2008

JERAWAT alias ACNE VULGARIS

Jerawat (akne) adalah peradangan unit pilosebaseus oleh Propionibacterium acnes yang mengakibatkan sumbatan pada jalan keluar lemak kulit (sebum) sehingga terbentuk mikro komedo, komedo, papul, pustul, nodul, abses, kista , dan jaringan parut. Pengobatan, perawatan, dan pencegahannya memerlukan perhatian khusus sehingga perlu kerja sama yang baik antara dokter, penderita, dan ahli kecantikan.
Bentuk yang paling sering dijumpai adalah acne vulgaris, acne fulminans, pyoderma faciale, dan acne conglobata termasuk bentuk acne yang tidak terlalu sering dijumpai. Bentuk yang paling jarang adalah infantile acne, dan pomade acne.

Masalah jerawat bersifat multifaktor seperti :
a. Umur
Umumnya dimulai pada usia pubertas, anak wanita lebih cepat dari anak laki- laki dan dapat berlangsung sampai usia dewasa dan tua tergantung jenis kulit, keaktifan kelenjar minyak, dan kadar hormon.
b. Kerentanan (suseptibilitas)
Dilahirkan dengan bakat kulit berminyak atau mempunyai alergi bawaan (hipersensitivitas kongenital).
c. Faktor pencetus (presipitasi) seperti:
- Obat ( pil/injeksi KB, kortikosteroid,tuberkulostatika, dll )
- Penyakit ( pasca varicela, tifus, hepatitis )
- Diet tinggi lemak dan karbohidrat.
- Stres
- Menstruasi
- Kosmetika yang tidak cocok
- Pemakaian obat jerawat yang tidak tepat ( Bahan aktif, vehiculum )
- Perawatan wajah yang tidak tepat.
- Olah raga yang merangsang banyak keringat.
- Rambut yang menempel di dahi, pelipis, sekitar rahang.


Ada 4 faktor yang dominan dalam pembentukan jerawat :

1. Sumbatan unit pilosebaseus karena proses hiperkeratinisasi ( pertambahan sel tanduk )
Dalam keadaan normal, lapisan tanduk yang banyak mengandung lipid setelah periode tertentu ( sekitar 21 hari ) akan terlepas (deskuamasi), tetapi pada akne terjadi penumpukan sehingga timbul sumbatan (mikrokomedo). Proses berlanjut membentuk komedo hitam dimana lipid mengalami proses oksidasi ( komedo hitam ) sedangkan komedo putih tidak. Dengan proses peradangan terbentuk papul, pustula, nodus, kistik, dan abses. Dalam proses penyembuhan kulit dapat normal atau membentuk parut / scar dari superficial sampai dalam.

2. Faktor hormonal
Hormon androgen ( testosteron dan progesterone ) menyebabkan pembesaran kelenjar sebaseus dan akan memproduksi sebum lebih banyak sehingga over produksi.

3. Faktor kuman P.acnes ( Propionibacterium acnes )
Merupakan kuman anaerob sehingga mudah berkembang biak (kolonisasi) dalam lipid tempat terjadinya sumbatan. Kuman ini merubah lemak tidak jenuh menjadi asam lemak bebas, suatu faktor utama penyebab hiperkeratinisasi dan mikro komedo.

4. Inflamasi
Kuman P.acnes memproduksi bahan kemotaktik (sitokin) yang menarik sel –sel radang (limfosit, neutrofil, dll) sehingga terjadi proses peradangan dan bila berlanjut bisa menyebabkan kerusakan dan pecahnya dinding folikel rambut (abses).

Kelainan yang harus dianggap serius :
1. Bayi
Acne infantile normal berlangsung sampai umur 1 tahun karena faktor hormon dari ibu. Kalau lebih dari 1 tahun cari kemungkinan hiperplasia adrenal kongenital.
2. Usia pubertas.
Akne berat dan resisten dengan pengobatan, cari kemungkinan polycystic ovary pada anak wanita.
3. Akne persisten.
Kemungkinan Cushing syndrome, obat kortikosteroid, phenitoin, abnormal androgenik hormon.
4. Wanita dewasa.
Kemungkinan gangguan menstruasi. Kalau dijumpai hirsutisme, cari kemungkinan tumor adrenal.

Bentuk klinis acne vulgaris yang umum dijumpai :
1. Komedo hitam dan putih.
2. Papula ( bentol merah ).
3. Pustula ( bentuk bentol berkantong nanah )
4. Nodulo-kistik ( bentuk besar dan dalam )
5. Abses ( kantong kecil berisi nanah ).
6. Parut ( skar ) : atrofi, hipertrofi, keloid.

Bentuk varian:
1. Acne post adolescent.
Di muka, usia dewasa, stres, hormonal
2. Acne pomade.
Karena pemakaian minyak rambut pada hair styling.
3. Acne cosmetik
Bahan aknegenik (lanolin, isopropyl myristate, propylene glycol, dll)
4. Chlor acne (pada buruh pabrik)
5. Acne infantile
6. Acne excoriee
Penyakit jiwa, obsessive-compulsive, bentuk jerawat polanya aneh.
7. Acne karena obat ( drug induced )
- Kortikosteroid : obat dokter, jamu, obat cina
- Pil KB ( Progesterone dominan )
- Anabolik
- Obat TBC (isoniazid).
- Obat anti epilepsi.
- Obat penenang.
8. Acne conglobata
Acne yang dalam dengan sinus dan fistula.
9. Acne fulminan.
Sangat ganas, diikuti gejala sistemik ( demam, anoreksia, nyeri sendi, dll )
10. Folikulitis (kuman gram negatif)
- Penderita dengan pemakaian antibiotik jangka panjang.
- Penderita dengan intoleransi dengan pisau cukur ( daerah jenggot ).
- Penyebab : Proteus spp, Eschericia coli, Pseudomonas spp, Klebsiella spp.

Klinis seperti akne, tetapi bukan :
1. Rosacea
- Mirip akne, tetapi besar-besar, kemerahan, terutama daerah T dan pipi
- Terdapat 3 unsur : Hipertrofi kelj. sebaseus, Telangiektasis, dan Demodex folikulorum ( sejenis kutu ).
2. Syringoma
- Tumor saluran kelenjar keringat ( terutama di sekitar hidung dan dibawah mata )
3. Trichoepitelioma ( tumor folikel rambut )
4. Kista
- Kista pilar infeksi : seperti jerawat besar dan berkantong.
- Milium : bentuk putih kecil berasal dari kista epidermal.

PENATALAKSANAAN :
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1 Hindari paparan sinar matahari dalam waktu lama.
2 Hindari hawa dan lingkungan panas.
3 Hindari produksi keringat yang berlebihan.
4 Hindari dan atasi stres.
5. Premenstrual.
6. Hindari pemakaian kosmetik yang aknegenik.

Pengobatan dan perawatan masa aktif :
1. Pembersih muka dengan pH alkalis (pH>5,5).
2. Bersifat eksfoliasi, lipolitik, dapat ditambah scrub halus.
3. Berbasis alkohol/astringent/gel (moisturizer, foundation), bedak tabur, akne lotion atau gel.
4. Oral: Tetra/Doxycyclin mengontrol P.acnes
Isotretinoin mengontrol kelenjar sebaseus.
5 Bahan aktif topikal: BHA, sulfur, resorcin, anti biotik (clindamycin, erytromycin), triclosan, benzoil peroksida, tretinoin, azeleic acid, adaplane.
6 Injeksi Triamcinolone acetenoid bila perlu.
7 Obat hormon Cyproterone acetat bila perlu.

Pengobatan dan perawatan masa penyembuhan :
1. Ditambah obat pencegah dan dimulai pengobatan bekas jerawat.
2. Basis boleh bentuk krim agar kulit jangan terlalu kering.
3. Obat oral bisa diteruskan.
4. Kalau perlu facial untuk mengeluarkan komedo.

Pengobatan dan perawatan bekas jerawat :
1. Chemical peeling
- Mempunyai andil besar dalam pemulihan akne scar (50 – 70%).
- Membantu agar obat topikal dapat menembus lebih dalam ke dermis.
- Ada tiga jenis : superficial, medium depth, deep.
- Kulit akan semakin ketat dan kenyal ( kulit tidak menipis).
2. Untuk kasus yang berat, dapat dilakukan :
- Punch elevation : dengan alat punch, lubang jerawat dapat menimbul.
- Punch graft : donor kulit sehat dipindahkan ke tempat skar.
- Filler : injeksi kolagen, asam hialuronik, amazing gel.
- Dermabrasi : pengelupasan kulit dengan alat metal.
- Laser resurfacing : kulit dikelupas supaya permukaan kulit sehat sama dengan permukaan lubang bekas jerawat. ( dengan laser CO2 )

Kegagalan dalam pengobatan jerawat :
1. Pengobatan tidak adekuat ( jenis dan dosis obat, baik oral maupun topikal)
2. Jangka waktu pengobatan yang terlalu pendek dan tidak teratur, dimana penderita mengatur sendiri jadwal pengobatannya.
3. Intervensi perawatan facial yang tidak tepat waktu ( dalam keadaan inflamasi berat )
4. Resistensi pengobatan terutama oral.
5. Diagnosis yang salah.
6. Kerja sama yang tidak baik antara dokter, penderita dan beautician.

1 komentar:

amranbt mengatakan...

Boss...Kayaknya faseh banget nih ngomongin acne....dokter ya?? boleh konsultasi gratis donk???
Kerja dimana seh??
Skin Care ya???
Bagi-bagi alamat skin carenya dong...